Senin, 31 Desember 2012

Cara Meningkatkan Produksi ASI

Mengapa Bunda perlu tahu cara meningkatkan produksi ASI?

Bila berat badan si kecil tidak bertambah atau berkurang dan dia memakai kurang dari 6-8 popok kain selama sehari, ada kemungkinan asupan ASI-nya tidak mencukupi. Salah satu penyebab kurangnya asupan ASI yang diterima si kecil adalah kurangnya produksi ASI Bunda.

Simak beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk meningkatkan produksi ASI:

1. Tingkatkan frekuensi menyusui menjadi sedikitnya dua jam sekali di siang hari dan minimal empat jam sekali pada malam hari. Bila berat badan bayi sulit naik, tingkatkan frekuensinya menjadi setiap 1.5 jam sekali pada siang hari dan tiga jam sekali di malam hari. Semakin sering Bunda menyusui, semakin banyak pula produksi ASI di tubuh Bunda.

2. Jangan menunggu sampai payudara Bunda terasa penuh sebelum memberikan ASI kepada si kecil. Bunda masih tetap memiliki cadangan ASI bahkan ketika payudara terasa ‘kosong’. Selain itu, kadar lemak dalam ASI akan semakin tinggi bila jarak antara waktu menyusui lebih pendek, sehingga akan membantu bertambahnya berat badan si kecil.

3. Memperpanjang durasi waktu Bunda menyusui si kecil juga dapat membantu meningkatkan produksi ASI.

4. Pastikan posisi menyusui sudah nyaman dan efisien agar si kecil bisa mendapatkan ASI dengan maksimal. ASI yang tidak tersalurkan dengan baik akan berakibat pada berkurangnya produksi ASI.

5. Habiskan waktu bersama si kecil selama 2-3 hari di mana Bunda tidak melakukan apapun kecuali menyusui dan beristirahat.

6. Susui si kecil dengan kedua payudara Bunda secara bergantian

7. Saat menyusui, lepaskan pakaian si kecil hingga dia hanya menggunakan popok. Kontak kulit antara Bunda dan si kecil membantu menstimulasi bayi yang sering mengantuk dan malas menyusui, sehingga dia akan menyusui lebih lama dan lebih banyak. Agar si kecil tidak kedinginan, jangan lupa untuk memakai selimut dan susui si kecil di ruangan yang tidak berangin.

8. Hindari penggunaan dot dan botol. Bila Bunda tidak bisa menyusui secara langsung, berikan ASI dengan sendok atau pipet.

9. Bila si kecil berumur di bawah 6 bulan, hanya berikan dia ASI saja tanpa makanan tambahan. Bila si kecil sudah berumur lebih dari 6 bulan, pertimbangkan untuk mengurangi porsi MPASI yang Bunda berikan. Bila Bunda memberikan susu formula tambahan kepada si kecil, kurangi porsinya secara perlahan-lahan.

10. Jaga kesehatan dan kondisi tubuh Bunda. Beristirahatlah yang cukup, minum banyak cairan ketika Bunda membutuhkannya, serta jaga pola makan yang sehat dan seimbang. Makanan yang kaya protein dan kalsium berpengaruh positif pada produksi ASI Bunda.

11. Pompa ASI Bunda di antara waktu menyusui. Ini juga dapat membantu meningkatkan produksi ASI.

12. Hindari stres. Bila Bunda terlalu lelah atau merasa jenuh, minta bantuan keluarga atau orang lain untuk membantu Bunda menyelesaikan pekerjaan rumah agar Bunda memiliki waktu untuk beristirahat, bersantai, dan melakukan hobi yang Bunda sukai. Hal sesederhana berendam di air hangat selama 15 menit pun bisa membantu Bunda merasa lebih segar. Stress adalah salah satu penyebab produksi ASI Bunda menjadi berkurang.

13. Bila Bunda merasa semua hal di atas masih belum berhasil meningkatkan produksi ASI, pertimbangkan untuk mendatangi konsultan laktasi untuk mengetahui secara pasti apakah produksi ASI Bunda masih kurang, apa penyebabnya, dan apa solusi terbaiknya.

Semoga tips cara meningkatkan produksi ASI di atas bermanfaat.

Sebenarnya sangat jarang seorang Bunda tidak bisa memberikan ASI yang cukup untuk bayinya. Tubuh Bunda sudah mampu memberikan nutrisi yang cukup untuk si kecil selama masa kehamilan, sehingga seharusnya saat menyusui pun Bunda akan berhasil memberikan yang terbaik untuk si kecil.

Minggu, 02 Desember 2012

Obesitas pada Kehamilan; Hati-hati Diabetes!

Apakah saat ini Anda sedang hamil dan berat badan Anda meningkat dengan drastis? Hati-hati, karena mungkin saja Anda terkena penyakit diabetes pada kehamilan atau gestational diabetes.

Peningkatan berat badan yang drastis terutama pada trimester pertama kehamilan akan meningkatkan pula resiko terjadinya diabetes pada kehamilan antara 50 sampai 60%. Memang normal bila seorang ibu hamil mengalami penambahan berat badan seiring dengan bertambahnya umur kehamilan. Masalah timbul jika penambahan berat badan terjadi secara berlebihan dari minggu ke minggu.

Memang ada yang mengatakan bahwa perempuan yang menderita diabetes pada kehamilan akan kembali sehat setelah melahirkan. Namun studi terbaru di Amerika menyebutkan bahwa perempuan ini juga rentan terkena diabetes tipe 2 akibat perubahan pola resistensi hormon insulin yang ada dalam tubuhnya. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita diabetes pada kehamilan akan beresiko menjadi gemuk dan menderita diabetes pada usia muda.

Bagaimana cara mencegah terjadinya penyakit diabetes pada kehamilan? Mencegah terjadinya diabetes pada kehamilan sebenarnya suatu upaya agar pertambahan berat badan saat hamil berlangsung secara normal. Berikut beberapa tips agar pertambahan berat badan pada ibu hamil tidak mengarah ke penyakit diabetes pada kehamilan :
  • Makanlah makanan yang sehat secara teratur dan porsi cukup selama kehamilan.
  • Jangan lupa mengkonsumsi makanan ringan atau kudapan diantara waktu makan.
  • Kurangi atau hindari mengkonsumsi makanan yang manis manis atau mengandung pemanis. 
  • Kurangi konsumsi makanan berlemak. Berolahragalah sekurang kurangnya 30 menit secara teratur tiap hari. 
  • Sebelum memutuskan berolah raga, konsultasikanlah ke dokter kandungan Anda, kira kira olahraga apa yang cocok untuk kehamilan Anda. 
(Sumber: www.blogdokter.net)